Anak Indonesia Harus Aman, Tidak Trauma
A
A
A
Penyanyi bersuara serak ini pun langsung berkampanye. Dia meminta para orang tua untuk lebih memberi perhatian lebih dan kasih sayang kepada anak mereka. Kepedulian Rian kepada anak ini bukan tanpa alasan.
Dia begitu gelisah melihat aksi kekerasan dan kejahatan pada anak-anak di layar televisi. Banyak anak-anak dalam kondisi tidak aman dan mengalami trauma akibat kekerasan dan kejahatan yang ada.
“Agar tidak terjadi kekerasan seksual pada anak, kita lebih dulu mencintai anak kita agar pengawasannya lebih mudah. Baru kemudian mencintai anak-anak yang lain,” kata ayah Euralia Cassidy Rian ini. Saking pedulinya, Rian mendatangi Komnas PA. Pelantun tembang Jangan Menyerahini banyak mendiskusikan masalah anak. Sampai dia akhirnya dinobatkan menjadi duta anti-kekerasan anak.
“Aku sama teman-teman (d’Masiv) sampai mendatangi Komnas PA. Aku bertanya apa yang bisa diperbuat, apa yang harus aku lakukan melihat ada 7 anak SD yang terkena HIV, ada anak di bawah umur sudah 4 tahun disetubuhi bapaknya sendiri. Tentunya harus ada yang diperbuat untuk melakukan perjuangan. Aku sampai enggak bisa tidur karena gelisah melihat masih banyak anakanak yang menjadi korban kekerasan,” ujarnya.
Vokalis kelahiran 17 November 1986 ini merasa bertanggung jawab untuk tidak sekadar peduli. Sebagai generasi muda, Rian ingin ikut berjuang untuk anak agar berkembang dengan baik. Bukan hanya untuk anak sendiri, juga anak Indonesia. Perannya sebagai duta anti-kekerasan anak ini membuatnya lebih berkomitmen untuk lebih memerhatikan anak.
“Banyaknya aksi bullying (kekerasan) terhadap anak. Aku ingin, bukan hanya anak sendiri, semua anak-anak Indonesia harus aman, nyaman, dan tumbuh berkembang dengan baik. Tidak ada yang trauma,” kata suami Sri Ayu Murtisari ini.
Thomasmanggalla
Dia begitu gelisah melihat aksi kekerasan dan kejahatan pada anak-anak di layar televisi. Banyak anak-anak dalam kondisi tidak aman dan mengalami trauma akibat kekerasan dan kejahatan yang ada.
“Agar tidak terjadi kekerasan seksual pada anak, kita lebih dulu mencintai anak kita agar pengawasannya lebih mudah. Baru kemudian mencintai anak-anak yang lain,” kata ayah Euralia Cassidy Rian ini. Saking pedulinya, Rian mendatangi Komnas PA. Pelantun tembang Jangan Menyerahini banyak mendiskusikan masalah anak. Sampai dia akhirnya dinobatkan menjadi duta anti-kekerasan anak.
“Aku sama teman-teman (d’Masiv) sampai mendatangi Komnas PA. Aku bertanya apa yang bisa diperbuat, apa yang harus aku lakukan melihat ada 7 anak SD yang terkena HIV, ada anak di bawah umur sudah 4 tahun disetubuhi bapaknya sendiri. Tentunya harus ada yang diperbuat untuk melakukan perjuangan. Aku sampai enggak bisa tidur karena gelisah melihat masih banyak anakanak yang menjadi korban kekerasan,” ujarnya.
Vokalis kelahiran 17 November 1986 ini merasa bertanggung jawab untuk tidak sekadar peduli. Sebagai generasi muda, Rian ingin ikut berjuang untuk anak agar berkembang dengan baik. Bukan hanya untuk anak sendiri, juga anak Indonesia. Perannya sebagai duta anti-kekerasan anak ini membuatnya lebih berkomitmen untuk lebih memerhatikan anak.
“Banyaknya aksi bullying (kekerasan) terhadap anak. Aku ingin, bukan hanya anak sendiri, semua anak-anak Indonesia harus aman, nyaman, dan tumbuh berkembang dengan baik. Tidak ada yang trauma,” kata suami Sri Ayu Murtisari ini.
Thomasmanggalla
(ars)